Kalian pasti sudah tahu tentang cuplikan video yang beredar di media sosial menunjukkan perbedaan size minuman ataupun makanan. Perbedaan dari ukuran small, medium, dan large yang ternyata isinya tidak jauh beda. Nah, itulah bentuk dari penerapan strategi marketing decoy pricing. Dan pasti di antara kita pernah terjebak dalam strategi marketing ini. Yah, gimana lagi, kita seringkali langsung setuju saat mendengar tawaran penjual yang menerapkan strategi pemasaran ini. Kita akan sadar saat makanan atau minuman yang dibeli sedang dinikmati atau ketika sudah habis. Supaya menjadi konsumen yang cermat, yuk simak penjelasan dari decoy pricing.
Apa Itu Decoy Pricing?
Semua pebisnis pasti ingin mendapat keuntungan yang besar. Oleh karena itu, setiap bisnis pasti memiliki berbagai strategi pemasaran agar menguntungkan. Salah satunya decoy pricing merupakan sebuah strategi pemasaran yang biasanya digunakan para pebisnis untuk menghasilkan keuntungan atau omzet yang besar melalui sistem umpan ini.
Decoy pricing sendiri merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan psikologi konsumen. Di mana para konsumen diberikan pilihan yang sebenarnya tidak seimbang manfaatnya antar konsumen dan penjual. Pokok tujuan dari penawaran decoy pricing ini adalah pikiran konsumen atau psikologi konsumen.
Biasanya konsumen yang sudah terhipnotis dengan trik marketing ini mereka akan mengganti pilihan opsi satu dan opsi dua yang sudah diperhitungkan harganya oleh pebisnis menjadi opsi ketiga yang menjebak. Opsi ketiga inilah yang dijadikan umpan para pebisnis. Di mana pemilihan opsi ketiga yang ditawarkan sebenarnya tidak seimbang atau tidak saling menguntungkan kedua belah pihak.
Dengan ini maka konsumen akan cendrung mengeluarkan budget lebih banyak. Bisa dikatakan sebenarnya konsumen tidak membutuhkan pilihan ketiga tapi karena tergiur alhasil jadi pemborosan diri.
Lalu kenapa trik ini termasuk memanfaatkan psikologi konsumen? Yuk kita bahas terkait psikologi marketing yang berhubungan dengan decoy marketing.
Bagaimana Hubungan Psikologi Marketing dengan Decoy Pricing?
Penerapan psikologi marketing merupakan hal wajib yang perlu dilakukan oleh para pelaku bisnis terutama bagian pemasaran. Didefinisikan psikologi marketing adalah sebuah ilmu pemasaran yang menghubungkan psikologi manusia atau mental manusia dalam suatu kegiatan pemasarannya. Yang mana di dalamnya mempelajari cara pandang konsumen dalam melihat suatu produk.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa psikologi marketing bertujuan mendekati emosional para konsumen untuk menggunakan atau membeli produk mereka. Sebenarnya contoh penerapan psikologi marketing bukan hanya decoy pricing, tapi ada pula diskon, flash sale, dan lain sebagainya.
Mengintip Strategi Decoy Pricing
Nah, setelah kita tahu apa itu decoy pricing dan hubungannya dengan psikologi marketing. Selanjutnya kita kenali nih bahasa-bahasa yang sering digunakan para penjual untuk menarik perhatin konsumen. Salah satu dari sekian kalimat decoy pricing yaitu kalimat berikut ini:
“Minumannya mau di-upsize kak? Cuma nambah Rp.3000 dapet ukuran large loh.”
Mungkin kalian sering mendengar kalimat seperti di atas ketika membeli minuman ataupun makanan. Tapi perlu kalian tahu decoy pricing bisa juga ditemui di barang elektronik, seperti strategi penjualan handphone ataupun laptop.
Adanya decoy pricing ini memberikan beberapa efek yang dirasakan konsumen, salah satunya yaitu membuat pilihan yang ditawarkan tidak terasa berlebihan. Hal ini didasari dari sebuah penelitian yang melibatkan 600 orang. Membuktikan bahwa orang-orang mudah terpengaruh oleh umpan atau jebakan. Sehingga bisa diambil garis besarnya bahwa semua orang lebih banyak mengambil keputusan menggunakan penalaran atau insting atau firasat dari pada pikiran yang matang.
Ketika kita ditawari tanpa berpikir, maka perasaan kita yang akan memberikan keputusan untuk menyetujuinya. Sebab saat di beri tawaran oleh penjual kita akan merasa rugi jika membeli ukuran medium, karena dengan mengeluarkan biaya sedikit lagi kita bisa dapat ukuran large. Dalam insting kita penawaran decoy pricing seketika terasa menjadi murah padahal faktanya malah lebih mahal.
Cara Menghindari Decoy Pricing
Memang trik decoy pricing sangat menguntungkan bagi para pebisnis. Namun sebagai konsumen kita tidak mau terus-terusan dicurangi. Karena sebagai konsumen kita dirugikan dengan adanya strategi tersebut. Jadi ini tips agar tidak mudah jatuh ke dalam hipnotis decoy pricing yaitu:
Tentukan Prioritas Kebutuhan. Prioritas dalam memenuhi kebutuhan itu sangat diperlukan. Sebab jika tidak memiliki prioritas, kita akan cendrung menjadi implusive. Dengan memiliki proritas kita akan lebih tahu mana yang perlu didahulukan dalam pembelian. Karena keputusan pembelian yang tidak sesuai kebutuhan dapat menimbulkan pengeluaran yang besar atau pemborosan.
Baca juga: Agar Self-Reward Tak Berujung Pemborosan
Nah, mungkin tips menentukan prioritas kebutuhan dapat bermanfaat untuk kita ke depannya. Waspadai jika kalian bertemu dengan produk yang menawarkan tiga opsi yang berbeda. Jangan langsung dibeli hanya berdasar percaya pada firasat. Coba dipikir–pikir secara matang dulu baru kalian putuskan untuk belinya atau tidak.
Leave a Reply